
Akhir-akhir ini keuangan syariah
semakin bergerak secara global, dan terus mengalami pertumbuhan yang fantastis.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa Negara yang menerapkan sistem ekonomi syariah,
termasuk Indonesia. Pemerintah mulai mencanangkan beberapa kebijakan yang
berkaitan dengan instrumen syariah. Baik melalui perbankan atau non perbankan
kini menawarkan produk asuransi syariah, sebagai investasi dan bentuk proteksi halal #AwaliDenganKebaikan.
Mengulas Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia
Berdasarkan data Global Islamic
Economic Indicator tahun 2017, pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia beradi
di ranking 10. Hal itu menandakan bahwa ekonomi Islam terus meningkat
pertumbuhannya, meskipun belum menjadi instrumen keuangan utama. Indonesia
harus melampaui beragam tantangan untuk mengembangkan ekonomi syariah dan
keuangan Islam. Selama ini masyarakat Indonesia terjebak sebagai konsumen saja
bukan sebagai produsen.
Pemerintah masih terus berusaha
mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, sebagai motor penggerak
perekonomian. Pergerakan tersebut semakin terlihat dari meningkatnya beberapa
produk investasi syariah, dan pembiayaan syariah seperti sukuk. Penyediaan
program-program syariah terus disajikan, dan digadangkan menjadi titik tumpu
untuk menjalankan roda ekonomi. Salah satunya kehadiran asuransi syariah yang
mulai tampak pertumbuhannya.
Perkembangan ekonomi dan keuangan
syariah diharapkan menjadi salah satu upaya, untuk memperkuat pasar ekonomi
global. Pada peta ekonomi syariah diprediksi memiliki potensi yang sangat
besar, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Bank Indonesia sendiri
memberlakukan kebijakan untuk mendukung pembiayaan syariah, baik perbankan
ataupun non perbankan. Untuk pengawasan Industri Keuangan Non Bank seperti
perusahaan asuransi akan diawasi oleh OJK.
Keuntungan Menggunakan Asuransi Syariah
Fahmi adalah seorang guru senior yang
mempunyai impian berangkat ke Tanah Suci, setelah tabungannya terkumpul. Beliau
pun mulai mencari produk asuransi syariah Indonesia yang sekiranya bisa memberi
perlindungan, baik sebelum atau saat menunaikan ibadah Haji. Pilihan jatuh
kepada Allianz Tasbih yang membantu kesiapan batin, serta dana untuk Biaya
Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH). Sehingga niat Haji anda dapat direalisasikan
bersamaan dengan tambahan manfaat perlindungan.
Ketika mengajukan permohonan asuransi
ke perusahaan Allianz, Fahmi semakin percaya diri menyerahkan dananya kepada
perusahaan. Beliau dijelaskan bahwa nantinya akan mendapat santunan asuransi
jiwa, jika peserta asuransi mengalami resiko kecelakaan. Dalam programnya juga
dijelaskan akan mendapat evakuasi medis dan repatriasi darurat. Setiap peserta
asuransi mendapat santunan sebesar 200 persen apabila terjadi resiko kematian,
saat di perjalanan Haji.
Melihat dari manfaat proteksi yang
ditawarkan, akhirnya Fahmi bisa bernafas lega. Pasalnya beliau merasa
terlindungi dengan berbagai manfaatnya. Dari sini Fahmi mulai menyadari bahwa
asuransi syariah Indonesia, mulai memberikan perhatian untuk masyarakatnya.
Semakin hari terus berinovasi untuk menjadi pelindung terbaik, bagi masyarakat
Indonesia. Tujuannya ialah memberi kesadaran bahwa asuransi syariah, lebih
membawa proteksi halal yang baik untuk umat Muslim.
Fahmi juga memahami bahwa belum
banyak masyarakat yang melek akan asuransi syariah. Namun beliau menjamin jika
asuransi ini mendatangkan banyak manfaat, daripada asuransi konvensional.
Beberapa teman Fahmi yang sudah memakai produknya mengatakan, jika di asuransi
syariah pengajuan klaim lebih mudah. Karena disini perusahaan hanya sebagai
penghimpun dana, dan brankas penyimpanan yang aman. Jadi kapanpun ada pengajuan
klaim perusahaan tanggap untuk mengurusnya.
Perkembangan ekonomi syariah
diharapkan mampu menjadi instrumen utama dalam perekonomian Negara. Dalam
Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024 disebutkan bahwa produk proteksi syariah,
akan mendorong pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia. Persiapan proteksi ini
difungsikan sebagai tabungan apabila terjadi resiko, bukan konsep berjaga-jaga
tetapi hanya untuk mengalokasikan pendapatan.
0 komentar:
Posting Komentar